Klarifikasi Yang Menjatuhkan Diri

Media sosial kembali ramai masih terkait Aksi Super Damai 212 yang sukses digelar pada hari Jumat, 2 Desember 2016 di Monumen Nasional (Monas), Jakarta. Tetapi ramainya media sosial kali ini bukan tentang aksi heroik para mujahid Ciamis yang jalan kaki dari Ciamis ke Jakarta, bukan juga ramai oleh foto-foto menakjubkan aksi 212, tapi kali ini ramai oleh tagar #boikotSariRoti.

Tagar tersebut muncul berawal dari klarifikasi PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. pemilik merek dagang Sari Roti, yang isi klarifikasinya dinilai sebagian kalangan menyakitkan perjuangan umat Islam.


Atas klarifikasi tersebut para netizer pun bereaksi dan menyerukan untuk memboikot produk roti terkenal itu. Klarifikasi tersebut muncul setelah dalam Aksi Bela Islam III beredar foto puluhan gerobak Sari Roti keliling (hawker tricycle) yang menyediakan roti gratis bagi para peserta aksi. Pada gerobak tertulis "Gratis Untuk Mujahid".

Awalnya netizen merasa kagum melihat pemandangan tersebut, bahkan menjadi viral di medsos mengenai tukang roti yang menggratiskan dagangannya. Namun kekaguman para netizen seketika sirna berganti dengan kecewa setelah muncul klarifikasi dari perusahaan roti tersebut yang mengatakan bahwa mereka tidak terlibat dalam kegiatan itu dan menyatakan kejadian tersebut diluar kebijakan dan tanpa ijin dari PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk.

Memang betul setelah beredarnya informasi dimaksud beberapa media menelusuri kronologis kejadian hingga Sari Roti ada di lokasi Aksi Bela Islam III dan menggratiskannya. Ternyata roti-roti tersebut telah diborong oleh seseorang yang tidak disebutkan namanya. Menurut informasi yang beredar dia "Abdullah atau Hamba Allah". Abdullah memborong roti Sari Roti untuk dibagikan secara gratis kepada para peserta aksi. Dia meminta beberapa grobak keliling untuk mengantarkan roti-roti tersebut ke Monas.

Namun entah apa motivasi perusahan Sari Roti yang tiba-tiba mengeluarkan klarifikasi bahwa pihaknya tidak terkait Aksi 212.

Jika dilihat dari sudut pandang yang berbeda, klarifikasi yang dilakukan oleh Sari Roti sama saja dengan Menjatuhkan Diri sendiri. Pasalnya kejadian ini membuka mata masyarakat sehingga jadi tahu siapa Sari Roti. Apalagi ini dilakukan dalam suasana umat Islam sedang terluka keadilannya. Maka tidak heran reaksi masyarakat pun langsung bermunculan dengan melakukan aksi boikot Sari Roti.

Dan ini terbukti, saham Sari Roti anjok. Mengutip data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (7/12/2016), hingga pukul 11.01 waktu JATS, saham ROTI anjlok 20 poin (1,32%) ke Rp 1.500.

Setelah kejadian ini, andaipun pihak Sari Roti mengklarifikasi ulang serta meminta maaf sepertinya sudah terlanjur dan masyarakat mungkin akan berpikir ulang untuk kembali beralih ke Sari Roti.

Dari peristiwa ini ada pelajaran berharga bagi kita semua bahwa sebelum melakukan sesuatu ada baiknya kita berpikir jauh kedepan agar kita tidak menanggung kerugian.


Comments
0 Comments

No comments

Powered by Blogger.